Jannatul-firdaus.net

Menyebar Ilmu Syar’i

Jannatul-firdaus.net

Menyebar Ilmu Syar’i

Bagikan...

Sebab Terangkatnya Penentuan Lailatul Qadr

  • Oleh: Ustadz Dzulqarnain Muhammad Sunusi hafizhahullah

Telah berlalu dalam sebagian pembahasan sebelumnya bahwa Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam dibuat lupa terhadap lailatul qadr.

Dalam sebagian hadits, terdapat penjelasan tentang penyebab yang menjadikan Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam terlupa terhadap lailatul qadr tersebut.

Dijelaskan oleh Ubadah bin Ash-Shâmit, beliau berkata, “Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam keluar untuk mengabarkan kepada kami tentang lailatul qadr, tetapi dua lelaki di antara kaum muslimin sedang bertikai. Beliau shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,

خَرَجْتُ لأُخْبِرَكُمْ بِلَيْلَةِ الْقَدْرِ ، فَتَلاَحَى فُلاَنٌ وَفُلاَنٌ ، فَرُفِعَتْ ، وَعَسَى أَنْ يَكُونَ خَيْرًا لَكُمْ ، فَالْتَمِسُوهَا فِي التَّاسِعَةِ وَالسَّابِعَةِ وَالْخَامِسَةِ

‘Saya keluar untuk mengabarkan kalian tentang lailatul qadr, namun Fulan dan Fulan berselisih sehingga (lailatul qadr itu) terangkat. Semoga (hal tersebut) menjadi kebaikan bagi kalian. Oleh karena itu, carilah (malam itu) pada malam kesembilan, ketujuh, dan kelima.’.”[1]

 

Penyebab yang lain juga diterangkan oleh Abu Hurairah, yaitu karena beliau shallallâhu ‘alaihi wa sallam dibangunkan oleh sebagian istrinya. Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أُرِيتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ ثُمَّ أَيْقَظَنِيْ بَعْضُ أَهْلِيْ فَنُسِّيتُهَا فَالْتَمِسُوهَا فِي الْعَشْرِ الْغَوَابِرِ

“Lailatul qadr telah diperlihatkan kepadaku, tetapi sebagian istriku membangunkanku maka saya pun dibuat lupa terhadap (malam) itu. Oleh karena itu, carilah (lailatul qadr) pada sepuluh malam yang tersisa.” [2]

 

 

Dalam mencermati tentang tidak ditentukannya lailatul qadr, terdapat beberapa hikmah yang sangat agung. Para ulama menyebut bahwa di antara hikmah tersebut adalah:

  1. Menambah semangat seorang hamba agar hamba lebih bersungguh-sungguh dalam hal mencari lailatul qadr.
  2. Menghindarkan hamba terhadap sikap malas dan bersandar terhadap sesuatu yang telah dipastikan.
  3. Agar hamba semakin berusaha untuk menyempurnakan ibadah dan lebih banyak mengharap keridhaan Allah.
  4. Agar hamba mengagungkan seluruh malam Ramadhan, tidak hanya mengagungkan salah satu malam sebagaimana bila lailatul qadr telah dipastikan.

 


[1] Diriwayatkan oleh Al-Bukhary.

[2] Diriwayatkan oleh Muslim.

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *