Bagikan...

Sumber Akhlak yang Mulia

  • Oleh: Ustadz Dzulqarnain M. Sunusi hafizhahullah
  • [Pembina Peduli Dakwah]

Dasar pijakan untuk akhlak mulia adalah firman Allah ‘Azza wa Jalla,

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ

“Ambillah rasa maaf, perintahlah dengan yang ma’ruf, dan berpalinglah dari orang-orang jahil.” [Al-A’râf: 199]

Sejumlah ulama mengatakan bahwa tidak ayat dalam Al-Qur`an yang lebih kompleks menunjukkan akhlah yang mulia melebihi ayat ini.

Terdapat tiga kaidah dalam ayat ini, sebagaimana yang Ibnul ‘Araby sebutkan dari ucapan ulama bahwa, “Ayat ini dengan tiga kalimatnya, telah mencakup kaidah-kaidah syari’at dalam hal-hal yang diperintah dan hal-hal yang dilarang. Tidak ada suatu kebaikan pun kecuali telah diterangkan dalam ayat, tiada suatu keutamaan kecuali dijelaskan, dan tidak ada suatu kemuliaan kecuali telah dibukanya…” [Ahkam Al-Qur`an]

Pertama, firman-Nya, “Ambillah rasa maaf” mencakup pemberian maaf, menyambung orang yang memutuskan hubungan, memberi orang yang tidak pernah memberi kepada kita, berlemah lembut, mengambil akhlak yang termudah dan mencocoki jiwa, merelakan harta yang lebih untuk orang lain, dan memaklumi kekurangan orang lain.

Kedua, firman-Nya, “Perintahlah dengan yang ma’ruf” mencakup segala kebaikan dan ketaatan dalam bentuk ucapan maupun perbuatan, berupa perintah bertauhid, menyampaikan ilmu agama, menyambung silaturahmi, berbakti kepada orang tua, saling nasihat menasihati, dan segala hal yang membawa kemashlahatan dunia dan akhirat.

Ketiga, firman-Nya, “Berpalinglah dari orang-orang jahil” mencakup akhlak bersabar, membalas kejelekan dengan kebaikan, menghindari orang-orang jahil, dan selainnya.

Menurut Ibnul ‘Araby, apabila kandungan ayat ini diuraikan akan memuat berjilid-jilid buku.

Perhatikanlah segala hal yang merupakan akhlak yang mulia, dan jangan haramkan diri kita dari kebaikan dunia dan akhirat.