oleh : Al-Ustadz Abdul Qodir Abu Fa’izah hafizhahullah [Pembina Ponpes Al-Ihsan Gowa]
Ada sebuah keyakinan yang tersebar di kalangan masyarakat –utamanya kalangan tasawwuf- bahwa para wali memiliki kemampuan untuk mengatur alam semesta.
Karenanya, sebagian orang yang ekstrim diantara mereka, ada yang meyakini –secara batil- bahwa setiap malam Jumat para wali berkumpul di sekitar Ka’bah untuk membicarakan dan merapatkan tentang pengurusan dan pengaturan alam semesta.
Konon kabarnya menurut orang-orang yang menyimpang itu bahwa hadir waktu itu seluruh wali-wali yang mati, maupun masih hidup.
Ini tentunya adalah perkara batil, dan dusta; menyelisihi nash-nash Al-Kitab dan As-Sunnah!!
Para ulama kita yang tergabung dalam Al-Lajnah Ad-Da’imah li Al-Buhuts Al-Ilmiyyah wa Al-Ifta’ pernah ditanya,
“Apakah orang yang meyakini bahwa ada orang yang mampu mengatur alam semesta?”
Para ulama kita tersebut memberikan jawaban,
“Orang yang meyakini hal itu adalah kafir, karena ia telah mempersekutukan Allah dalam rububiyah (seperti, pengaturan alam semesta. -pent). Bahkan ia lebih kafir dibandingkan kebanyakan kaum musyrikin yang telah mempersekutukan Allah bersama yang lain dalam uluhiyah (penyembahan dan ibadah)”.
[Lihat Fatawa Al-Lajnah Ad-Da’imah li Al-Buhuts Al-Ilmiyyah wa Al-Ifta’ (1/58), cet. Dar Balansiyah, 1421 H]
Jadi, seorang yang meyakini bahwa disana ada makhluk, baik ia nabi, malaikat, dan lainnya yang mampu mengatur alam semesta, maka ia adalah orang yang murtad dari agama Allah. Termasuk dalam hal ini, orang yang meyakini ada yang mampu menyelamatkan orang dari marabahaya, mampu mengatur rezqinya, jodohnya, dan kematian seorang makhluk. Semua ini adalah kekafiran yang nyata, wal ‘iyadzu billah min dzalik !!