Berita Wahyu tentang Adanya Siksa Kubur

  • Oleh : Al-Ustadz Abdul Qodir Abu Fa’izah hafizhahullah
  • [Pembina Ponpes Al-Ihsan Gowa]

 

Siksa kubur di alam Barzakh (alam kubur) adalah perkara yang sudah lama diyakini oleh para ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah dari zaman kenabian sampai hari ini.

Aqidah (keyakinan) tentang perkara ini hanyalah diingkari oleh orang-orang yang menyimpang dari kalangan ahli bid’ah, seperti kaum Mu’tazilah, Khawarij, Jahmiyyah, sekte Qur’aniyyun dan Syi’ah-Rofidhoh.

Pengingkaran ini kemudian dilanjutkan oleh sebuah jama’ah dakwah yang kita kenal dengan “Hizbut Tahrir”!!

Pengingkaran ini menyalahi petunjuk Al-Qur’an dan sejumlah hadits-hadits shohih serta atsar dari para salaf.

Oleh karena itu, kita amat heran terhadap para pengingkar adzab (siksa) kubur, sebab dalil telah nyata dalam menetapkan hal ini.

Akan tetapi mereka tetap membangkang dan mengingkari sebuah aqidah yang telah pasti dan ditetapkan oleh semua ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah dan kaum muslimin.

Hanya hawa nafsulah yang memalingkang mereka dari keyakinan benar ini, na’udzu billahi minal khudzlan.

Para pembaca yang budiman, ada baiknya kami membawakan beberapa dalil dari Al-Kitab dan Sunnah yang menetapkan adanya siksa kubur agar orang yang belum mengetahuinya, dapat mengetahuinya dan meyakininya serta menolak paham para pengingkar  siksa kubur.

Semoga dengan risalah ringkas ini, para pengingkar itu sadar atas kesalahannya, sebab terkadang ada diantara mereka yang belum pernah membaca dalil-dalil yang menetapkannya, akibat pembodohan dan syubhat dari para da’i-da’i mereka.

Diantara dalil Al-Kitab yang menyatakan adanya siksa kubur di alam Barzakh (alam kubur), firman Allah -Azza wa Jalla-,

 

{وَحَاقَ بِآلِ فِرْعَوْنَ سُوءُ الْعَذَابِ (45) النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ (46)} [المؤمن : 45، 46]

“…dan Fir’aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka ditampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab (siksa) yang sangat keras”. (QS. Al-Mukmin: 45-46)

Al-Imam Mujahid bin Jabr Al-Makkiy –rahimahullah– berkata,

يَعْنِي بِقَوْلِهِ {يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا} [غافر: 46] مَا كَانَتِ الدُّنْيَا “

“Maksudnya, kepada mereka ditampakkan neraka pada pagi dan petang, selama dunia ada”. [Lihat Syu’abul Iman (1/354) karya Abu Bakr Al-Baihaqiy]

Maksud beliau, ditampakkan neraka kepada mereka, selama mereka masih berada di alam kubur.

Di dalam ayat lain, Allah –Subhanahu wa Ta’ala– berfirman dalam menjelaskan akibat yang akan diterima oleh kaum munafiq,

{وَمِمَّنْ حَوْلَكُمْ مِنَ الْأَعْرَابِ مُنَافِقُونَ وَمِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ مَرَدُوا عَلَى النِّفَاقِ لَا تَعْلَمُهُمْ نَحْنُ نَعْلَمُهُمْ سَنُعَذِّبُهُمْ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ يُرَدُّونَ إِلَى عَذَابٍ عَظِيمٍ} [التوبة: 101]

“Di antara orang-orang Arab Badwi yang di sekelilingmu itu, ada orang-orang munafik; dan (juga) di antara penduduk Madinah. Mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Kamu (Muhammad) tidak mengetahui mereka, (tetapi) Kamilah yang mengetahui mereka. Nanti mereka akan Kami siksa dua kali. Kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab (siksa) yang besar”. (QS. At-Taubah : 101)

Ayat ini juga menetapkan adanya siksa kubur.

Al-Imam Abul Khoththob Qotadah bin Di’amah As-Sadusiy rahimahullah– berkata dalam memaknai ayat ini,

(سنعذبهم مرتين)، عذابَ الدُّنْيَا، وَعَذَابَ الْقَبْرِ

“Nanti mereka akan Kami siksa dua kali: siksa dunia dan siksa kubur”. [Lihat Jami’ Al-Bayan (14/443)]

Dalil yang berikutnya menjelaskan adanya siksa kubur, firman Allah dalam Surah Thoha di bawah ini.

Allah -Subhanahu wa Ta’ala- berfirman,

{وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى } [طه: 124]

“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku (yakni, Al-Qur’an), maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”. (QS. Thooha : 124)

Allah menjelaskan bahwa orang-orang yang berpaling dari petunjuk Al-Qur’an, akan diberi penghidupan yang sempit.

Sebagian ahli tafsir menyatakan bahwa itu adalah siksa kubur.

Sahabat Abu Sa’id Sa’ad bin Malik bin Sinan Al-Khudriy –radhiyallahu anhu– berkata,

يُضَيَّقُ عَلَيْهِ قَبْرُهُ حَتَّى تَخْتَلِفَ أَضْلاَعُهُ

“Akan disempitkan kuburnya sampai tulang-tulang rusuknya bersilangan”. [HR. Abu Ja’far Ath-Thobariy dalam Tafsir-nya (18/393) dan Al-Baihaqiy dalam Itsbaat Adzab Al-Qobr (no. 60)]

Penafsiran yang sama datang dari sejumlah salaf, seperti Abu Hurairah, Ibnu Mas’ud, Mujahid, Abu Sholih, As-Suddiy, Mujahid bin Jabr.

Penafsiran dari seorang sahabat dalam perkara gaib seperti ini, tak mungkin berasal dari akal pikiran mereka, bahkan pasti mereka pernah mendengarnya dari guru mereka, yakni Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam-.

Penetapan adanya siksa kubur ini juga diisyaratkan oleh Allah saat Dia -Azza wa Jalla- berfirman,

{يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ وَيُضِلُّ اللَّهُ الظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ } [إبراهيم: 27]

“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang dia kehendaki”.

Sahabat mulia, Al-Baro’ bin Azib –radhiyallahu anhu– berkata,

نَزَلَتْ فِيْ عَذَابِ الْقَبْرِ

“Ayat ini turun berkenaan dengan adzab (siksa) kubur”. [HR. Abdullah bin Ahmad dengan sanad shohih dalam As-Sunnah (no. 1430)]

Penafsiran ini juga menguatkan penafsiran yang terdahulu bahwa perkara adzab kubur telah nyata dalam keyakinan Nabi –Shallallahu alaihi wa sallam– dan para sahabatnya, berdasarkan petunjuk wahyu.

Allah –Subhanahu wa Ta’ala– berfirman,

{إِذًا لَأَذَقْنَاكَ ضِعْفَ الْحَيَاةِ وَضِعْفَ الْمَمَاتِ ثُمَّ لَا تَجِدُ لَكَ عَلَيْنَا نَصِيرًا } [الإسراء: 75]

“Kalau terjadi demikian, benar-benarlah kami akan rasakan kepadamu (siksaan) berlipat ganda di dunia ini dan begitu (pula siksaan) berlipat ganda sesudah mati, dan kamu tidak akan mendapat seorang penolongpun terhadap Kami”.

Al-Imam Al-Baihaqiy dalam Syu’abul Iman (1/354) dan Itsbat Adzab Al-Qobr (hal. 80) menukil dari Atho’ dan Al-Hasan bin Abil Hasan Al-Bashriy bahwa  makna “…dan begitu (pula siksaan) berlipat ganda sesudah mati ” adalah siksa kubur.

Selain ayat di atas, Allah berfirman tentang siksa kubur,

{وَإِنَّ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا عَذَابًا دُونَ ذَلِكَ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ} [الطور: 47]

“Dan Sesungguhnya untuk orang-orang yang zalim ada azab selain daripada itu. tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui”. (QS. Ath-Thuur : 47)

Abu Karimah Al-Kindiy –rahimahullah– berkata,

كُنَّا جُلُوْسًا عِنْدَ زَاذَانَ فَقُرِئَتْ هَذِهِ الآيةُ: (وَإِنَّ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا عَذَابًا دُونَ ذَلِكَ) قَالَ زاذانُ: عَذَابُ الْقَبْرِ

“Dahulu kami pernah duduk di sisi Zaadzan, lalu dibacakanlah ayat ini (lalu ia sebutkan ayat di atas).

Zaadzan berkata, “Itu adalah adzab (siksa) kubur“. [HR. Abdullah bin Ahmad dalam As-Sunnah (no. 1459) dan Al-Aajurriy dalam Asy-Syari’ah (no. 848)]

Inilah beberapa dalil dari Al-Qur’an yang menetapkan adanya siksa kubur, dan kami telah menyertakannya dengan komentar dan penafsiran para ulama salaf, agar para pembaca semakin yakin bahwa apa yang kami jelaskan tentang adanya siksa kubur dari dalil-dalil tersebut, bukanlah semata-mata rekaan dan persangkaan dari kami. Tapi telah ditegaskan oleh para salaf (pendahulu) kita yang sholih.

Semoga pembahasan ringkas ini merupakan nasihat bagi kita agar tetap teguh meyakini adanya siksa kubur, walaupun sebagian orang-orang sesat mengingkarinya.

Kemudian, pada edisi mendatang kami akan bawakan dalil-dalil dari Sunnah tentang hal itu, insya Allah.

—————————————————————————–