Meminta Ilmu Yang Bermanfaat, Rezeki yang Baik dan Amalan yang Diterima

  • Oleh : Abu Amatillah Anshari

 

Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa membaca doa berikut ini selepas shalat subuh:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا.

Artinya:
“Ya Allah, aku meminta kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amalan yang diterima.” (Diriwayatkan oleh Ahmad [26564], Ibnu Majah [925] dan dishahihkan oleh Syeikh Al-Albaniy rahimahullah).

Makna Kosakata:

١. اللَّهُمَّ

Kata اللهم asalanya adalah:

يا الله

kemudian huruf يا dihapus dan digantikan dengan huruf mim yang bertasydid. Sebab dihapusnya huruf ya, karena:
1. Karena seringnya digunakan.
2. Mencari berkah dengan memulai Nama Allah.
Kemudian huruf mim yang menunjukkan jamak sebagai isyarat akan terhimpunnya hati dalam berdoa. Dan huruf mim yang bertasydid di akhir kata sebagai pengganti huruf nida (huruf ya). (Lihat Syarul Mumti, Juz II, hal. 50 dan Jalaaul Afhaam, hal. 140-141).

Ibnul Qayyim rahimahullah juga berkata bahwa kata  اللهُمَّ yang bermakna يَا الله, ini tidak digunakan kecuali untuk meminta. Oleh karena itu, tidak boleh berkata:

اللهُمَّ غَفُورٌ رَحِيمٌ.

Tapi harus mengucapkan:

اللهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي.

Ya Allah, ampuni dan sayangilah aku.

٢. عِلْمًا نَافِعًا.

Ilmu yang bermanfaat.

Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang membuahkan amalan.
Ibnu Rajab rahimahullah berkata: “Ilmu yang bermanfaat menunjukkan pada dua hal:

Pertama: Mengenal Allah Subhanahu wa Ta’ala dan segala apa yang menjadi hak-Nya berupa nama-nama yang indah, sifat-sifat yang mulia, dan perbuatan-perbuatan yang agung. Dan hal ini mengharuskan adanya pengagungan, rasa takut, cinta, harap, dan tawakkal kepada Allah serta ridha terhadap takdir dan sabar atas segala musibah yang Allah Ta’ala berikan.


Kedua: Mengetahui segala apa yang diridhai dan dicintai Allah Subhanahu wa Ta’ala dan menjauhi segala apa yang dibenci dan dimurkai-Nya berupa keyakinan, perbuatan yang lahir dan bathin serta ucapan. Dan hal ini mengharuskan orang yang mengetahuinya untuk bersegera melakukan segala apa yang dicintai dan diridhai Allah Ta’ala dan menjauhi segala apa yang dibenci dan dimurkai-Nya. Apabila ilmu itu menghasilkan hal ini bagi pemiliknya, maka inilah ilmu yang bermanfaat. (Fadhlu ‘Ilmis Salaf ala ‘Ilmil Khalaf, hal. 34).

٣. وَرِزْقًا طَيِّبًا

“Rezeki yang baik.”

Rezeki yang baik (thayyib), maksudnya adalah baik dan bermanfaat bagi dirinya, serta tidak membahayakan bagi badan dan akal. (Tafsir Ibnu Katsir, Juz I, hal. 329).

Kata الطيِّب (yang baik), juga bermakna sesuatu yang suci dan tidak najis, tidak kotor yang menyebabkan hati jijik. (Aisar At-Tafaasiir,Juz I, hal. 117).

٤. وَعَمَلاً مُتَقَبَلاً

“Amalan yang diterima”.

Amalan yang diterima adalah amalan yang memenuhi dua syarat, yaitu: 1) Ikhlash karena Allah, 2) Sesuai dengan syariat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Tafsiir Ibnu Katsiir, Juz III, hal. 138).

Makna Global
Dalam hadits ini, Nabi shallahu ‘alaihi wasallam memulai dengan ilmu yang bermanfaat, karena ilmu merupakan timbangan yang dengannya seorang dapat membedakan antara rezeki yang baik dengan rezeki yang buruk, amalan yang shaleh dan amalan yang thaleh (amalan buruk). Adapun orang yang tidak memiliki ilmu yang bermanfaat, bagaimana mungkin dia bisa membedakan antara rezeki yang halal dan haram, rezeki yang baik dan yang buruk. (Syarah al-Manzhumah al-Mimiyah, hal. 54-55).

Faedah Hadits:
1. Anjuran untuk selalu meminta ilmu yang bermanfaat.

2. Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang membuahkan amalan.

3. Apabila kita meminta ilmu yang bermanfaat, maka hendaknya kita berlindung dari ilmu yang tidak bermanfaat.

4. Anjuran untuk mencari rezeki yang baik dan halal.

5. Hendaknya seseorang memerhatikan syarat diterimanya amalannya, yaitu: keikhlasan dan sesuai dengan tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

6. Dalam hadits di atas terdapat isyarat “berilmu sebelum berucap dan beramal.”

Wallahu a’lam.
———————
20 Muharram 1443H/29 Agurtus 2021M.
———————
🖋️Abu Amatillah Anshari

 

—————————————————————————–