Suatu ketika ada seorang laki-laki sedang berjalan di padang pasir. Tiba-tiba dia mendengar suara di dalam gumpalan awan, “Siramilah kebun si fulan!”
Lantas awan tersebut bergerak, dan menuangkan air di tanah yang berpasir, tiba-tiba ada salah satu saluran air terpenuhi air tersebut, lalu lelaki tersebut menyelediki air tersebut.
Ternyata di situ ada seorang laki-laki berdiri di kebun sedang memindahkan air, lantas dia bertanya kepada lelaki tersebut, “Wahai hamba Allah! Siapa namamu?” Dia menjawab, “Fulan (sesuai nama yang terdengar dari suara di dalam gumpalan awan),”
Lelaki tersebut balik bertanya, “Wahai hamba Allah! Mengapa engkau menanyakan namaku?”
Dia menjawab, “Sungguh, tadi saya mendengar suara di dalam awan yang membawa air ini, …. ‘Siramilah kebun si fulan, namamu, sebenarnya apa yang telah Anda perbuat di dalam kebun itu?”
Dia menjawab, “Baiklah kalau engkau menanyakan hal ini, sesungguhnya saya memandangi hasil panen dari kebun ini, …. lalu saya sedekahkan sepertiganya, sepertiga lagi untuk saya makan sendiri bersama keluarga, …. dan sepertiganya lagi saya kembalikan ke kebun ini.”
(Bersumber dari hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan Imam Muslim)
Faedah kisah: Dari kisah tersebut kita memperoleh pelajaran penting tentang sedekah. Sedekah menjadi salah satu sifat yang sangat disenangi oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ alamenjadi salah satu sebab datangnya ridha dan pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta’.
“Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada tiap-tiap tangkai: tumbuh seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al- Baqarah ayat 261).